Emosi – anak prasekolah: mengajarkan emosi dan perasaan

Anak-anak prasekolah membutuhkan bimbingan untuk membantu mereka menafsirkan perasaan dan emosi mereka sendiri dan berinteraksi secara tepat dengan orang lain. Ketika Anda membantu anak-anak belajar bagaimana mengomunikasikan perasaan dan emosi mereka secara efektif, Anda memberi mereka alat sosial dan emosional yang mereka butuhkan untuk meredakan situasi stres dan untuk lebih memahami diri mereka sendiri.

Dengan mengajari anak-anak prasekolah bagaimana mengekspresikan perasaan mereka dan bagaimana merespons emosi teman sebayanya, Anda membantu mereka mengenali dan menangani perasaan dan emosi mereka sendiri, serta emosi orang lain. Selanjutnya kami akan memberikan beberapa strategi agar Anda dapat mengajar anak-anak prasekolah untuk memahami dan memahami emosi dan perasaan karena itu cukup abstrak bagi mereka dan mereka membutuhkan bimbingan dan bimbingan Anda.

Hal ini diperlukan untuk dapat menyebutkan emosi dan perasaan
Hal ini diperlukan untuk dapat menyebutkan emosi dan perasaan

Menempatkan kata-kata untuk perasaan dan emosi

Hal ini diperlukan untuk dapat menyebutkan emosi dan perasaan bagi anak-anak untuk mempelajari nama-nama dan juga untuk mengidentifikasi mereka. Anda dapat memulai dengan bahasa yang sederhana, seperti marah, sedih, senang, atau takut , tetapi Anda dapat beralih dari kata-kata "perasaan" awal ini ke kata-kata yang lebih deskriptif, seperti kesepian, gembira, lapar, frustrasi, dan bersyukur.

Keaksaraan emosional membantu anak-anak menjadi kompeten secara sosial dan memungkinkan mereka untuk mengenali dan merespon isyarat sosial dengan tepat. Dengan cara ini mereka akan mulai memahami bagaimana perasaan mereka dan orang lain.

Menyajikan konsep emosional

Penting untuk menyajikan konsep emosional selama waktu cerita atau aktivitas, menggunakan gambar dan ekspresi wajah untuk membantu anak-anak lebih memahami hubungan antara perasaan dan ekspresi diri.

Bantu anak-anak prasekolah menempatkan kata-kata perasaan dalam konteks ketika mereka mengalami momen emosional yang meningkat. Misalnya, Anda dapat mengatakan hal-hal seperti, "Kamu sangat senang dengan anak anjing itu" atau "Kamu merasa frustrasi dengan teka-teki ini sekarang."

Beri anak izin untuk mengekspresikan emosinya

Anak prasekolah harus merasa bahwa mereka dapat mengekspresikan emosi dan perasaannya tanpa harus merasa malu atau bersalah. Belajar untuk memahami dan mengelola perasaan dan emosi adalah tonggak dalam perkembangan sosial dan emosional.

Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan dengan tepat daripada menekannya atau mengungkapkannya tanpa memperhatikan orang lain. Jika seorang anak prasekolah ingin memukul ketika dia marah, misalnya, harus ditemukan cara yang tepat baginya untuk mengekspresikan kemarahannya. Ini mengajarkan bahwa memukul orang lain bukanlah cara yang baik untuk menunjukkan kemarahan dan frustrasi … sebaliknya, Anda dapat memberi mereka bantalan untuk memukul mereka selama mereka dalam keadaan emosional yang intens ini. Dengan cara ini Anda akan membiarkan dia mengungkapkan perasaannya tanpa membahayakan dirinya sendiri atau orang lain .

Jadilah contoh yang baik

Model pengendalian diri menggunakan bahasa yang tenang dan deskriptif untuk mengekspresikan perasaan dan emosi mereka sendiri. Anak-anak belajar tentang perasaan dan emosi tidak hanya melalui pengalaman mereka sendiri, tetapi juga melalui pengamatan. Carilah kesempatan mengajar untuk menunjukkan kepada anak bagaimana mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat dengan tepat.

Dorong dan izinkan anak-anak prasekolah untuk mengomunikasikan perasaan dan emosi mereka
Dorong dan izinkan anak-anak prasekolah untuk mengomunikasikan perasaan dan emosi mereka

Memediasi konflik emosional

Mediasi konflik emosional tegang yang melibatkan anak-anak prasekolah tanpa berusaha mengendalikan situasi. Dorong dan izinkan anak-anak prasekolah untuk mengomunikasikan perasaan dan emosi mereka kepada teman sebaya dan orang dewasa.

Perkembangan sosial dan emosional merupakan faktor utama dalam kesiapan sekolah . Anak-anak harus diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebayanya dan bekerja melalui situasi sosial yang melibatkan berbagi dan bergiliran. Ketika konflik muncul, tanyakan kepada anak prasekolah bagaimana perasaannya dan mengapa dia merasa seperti itu. Ketika mereka merespons, tanyakan kepada mereka apa yang menurut mereka akan membantu situasi. Dorong dia untuk berbagi pemikiran ini dengan anak-anak lain yang terlibat. Membantu dalam percakapan sampai perasaan telah dikomunikasikan, diselesaikan, dan ditangani secara efektif.

Beri ruang untuk perasaan

Anak kecil harus memiliki ruang untuk mengeksplorasi perasaan mereka. Jika anak prasekolah membutuhkan waktu untuk menenangkan diri, berikan dia buku atau mainan yang menenangkan dan bantu dia menemukan tempat yang tenang untuk menyendiri. Menahan diri dari mengasosiasikan waktu tenang dengan hukuman atau waktu istirahat. Seorang anak perlu mengetahui bahwa kebutuhan akan ruang untuk bereksperimen dan bekerja melalui perasaan adalah wajar dan bukan merupakan konsekuensi dari perilaku yang salah.